Menelusuri Budaya dibalik Ondel-ondel
Indonesia kaya akan keanekaragaman
budaya yang tercermin dalam berbagai tradisi, seni, dan upacara adat. Salah
satu warisan budaya yang memukau adalah kesenian tradisional dari Jakarta,
yaitu ondel-ondel. Ondel-ondel adalah boneka raksasa yang menjadi simbol
kebudayaan betawi yang mencolok dan menyimpan kekayaan budaya yang mendalam.
Ondel-ondel
adalah budaya tak terpisahkan dari adat betawi, sekaligus menjadi ikon kota
Jakarta. Boneka raksasa ini semakin dikenal masyarakat luas saat almarhum
Benyamin Sueb membuat lagu berjudul “Ondel-ondel.” Bagi warga Jakarta, biasanya
sudah tidak asing dengan ondel-ondel sebagai kesenian khas daerah. Ondel-ondel
akan banyak ditemukan di jalan-jalan, gedung, hotel, restauran, ataupun tempat
pertunjukan terutama di hari perayaan tertentu.
Ondel-ondel
dibuat dari anyaman bambu dan dihiasi pakaian serta aksesoris yang menyerupai
manusia, bagian kepala ondel-ondel diberi ijuk sebagai rambut atau hiasan
kembang kelapa. Dalam pertunjukan, boneka ini digerakkan dari dalam oleh
seseorang yang biasanya laki-laki karena beban yang cukup berat. Tinggi
ondel-ondel sekitar 2,5 meter dengan lebar 80 sentimeter. Umumnya, ondel-ondel
dibuat berpasangan, ondel-ondel lelaki dibuat berwarna merah dan pakaian yang
digunakan biasanya berwarna gelap dan ondel-ondel perempuan dibuat berwarna
putih yang melambangkan kesucian dan kebaikan, biasanya memakai pakaian
berwarna cerah motif polos atau kembang-kembang. Kedua ondel-ondel dibuat
memakai selendang.
Belum
ada informasi pasti yang membuktikan sejarah keberadaan ondel-ondel, tentang
siapa penciptanya dan kapan diciptakannya. Dilansir dari laman Kemendikbud,
secara historis, ondel-ondel disebut sudah ada sebelum 1600 Masehi. Penjelasan
ini ditulis pedagang dari Inggris bernama W.Scot dalam buku perjalanannya.
Dalam catatannya, Scot mengaku melihat ada kebudayaan unik berbentuk boneka
raksasa yang dipertunjukkan masyarakat Sunda Kelapa dalam upacara adat. Meski
namanya tida disebut, jenisnya diyakini mirip dengan ondel-ondel.
Namun,
menurut cerita turun-temurun sesepuh di Betawi, ondel-ondel sudah ada sejak
zaman nenek moyang. Dulu ondel-ondel dibuat untuk upacara tolak balak. Upacara
tolak-balak diadakan untuk mengusir wabah penyakit yang menyerang perkampungan
atau gangguan roh halus yang gentayangan.
Beberapa
wujud ondel-ondel ada yang menyeramkan seperti rambut gimbal dan memiliki gigi
bertaring, meski terkesan menyeramkan, ondel-ondel menyimpan sejumlah makna.
Kembang kelapa diatas kepala ondel-ondel melambangkan kekuatan, sepasang
ondel-ondel juga memiliki nama yaitu Kobar untuk ondel-ondel laki-laki dan
Borah untuk ondel-ondel perempuan. Kobar menyimbolkan manusia harus mencari
nafkah di dunia, sedangkan Borah menyimbolkan manusia harus selalu berbuat baik
dan ingat kepada Tuhan.
Kehadiran
ondel-ondel terus dilestarikan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari
identitas budaya Jakarta. Meskipun zaman terus berubah, tetapi kehadiran
ondel-ondel tetap mempertahankan pesonanya, mengingat akar budaya yang kaya dan
menghidupkan kembali kebanggaan akan warisan nenek moyang.
Musik
yang mengiringi ondel-ondel tidak menentu, tetapi biasanya diiringi dengan
irama gambang kromong dan tanjidor. Beberapa ondel-ondel pun juga ada yang
diiringi dengan pencak silat betawi, marawis, hadroh, dan rebana ketimpring.
Ondel-ondel
sebagai budaya betawi, perlu diadakannya upaya untuk tetap menjaga dan
melestarikan kebudayaan tersebut. Pemprov DKI Jakarta telah melakukan berbagai
upaya untuk melestarikan budaya betawi ini, seperti mengadakan mata
pembelajaran PLBJ (Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta) pada kurikulum
KTSP 2006 untuk siswa Sekolah Dasar (SD). Pemprov DKI Jakarta juga membangun perkampungan
budaya Betawi Setu Babakan, Cagar Budaya Condet, Rawa Belong, dan Kampung Tugu yang
tersebar di Jakarta. Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga pernah
menyelenggaraka festival pada tahun 2022 yaitu Dekranasda Week Festival (DWF)
yang dilangsungkan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda). (JAR)
Referensi :
1. Sumber (artikel) Detik Edu. (2021). "Ondel-ondel, Asal Usul, dan Makna Kebudayaan Khas Betawi". Diakses pada 25 Maret 2024 dari https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5491535/ondel-ondel-asal-usul-dan-makna-kebudayaan-khas-betawi
Teks
: Jasmine Al Ramadhani
Riset
dan Data
Kilas
Balik Jakarta
Komentar
Posting Komentar