Empowering Youth To Combat Misinformation

           


             Kegiatan Empowering Youth To Combat Misinformation adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) yang berlokasi di Embassy of the United States of America. Jl. Medan Merdeka Sel. No.3-5, RT.11/RW.2, Gambir, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Pada Senin, 6 November 2023. Kegiatan ini melibatkan 40 peserta jurnalis muda dan mahasiswa komukasi aktif berusia 19-25 tahun.

Kegiatan ini bertujuan untuk memfasilitasi pemeriksaan fakta profesional dengan pers mahasiswa untuk berkolaborasi melawan disinformasi selama pemilu, meningkatkan kemampuan pers mahasiswa dalam melawan disinformasi online, meningkatkan kapasitas pers mahasiswa dalam menggunakan media sosial.

Untuk melibatkan generasi muda dalam memerangi misinformasi dan disinformasi, AJI Indonesia bersama Kedutaan Besar Amerika Serikat berkolaborasi untuk mengadakan program bertajuk : Pelatihan Cek Fakta untuk Melawan Misinformasi. Sebelum program tersebut berjalan, AJI Indoneasia bersama Kedutaan Besar Amerika Serikat akan mengadakan seminar luring-daring setengah hari sebagai acar pembuka di MyAmerica, Jakarta. Diskusi uta,a dengan pembicara tamu akan disiarkan secara langsung dari Jakarta dan Diikuti oleh MyAmerica lainnya di Indonesia (Jawa timur, Sumatera Barat) secara paralel.

Besarnya jumlah anak muda yang menggunakan internet, menjadikannya kelompok yang paling rentan menjadi sasaran misinformasi. Setiap menit, ribuan konten di posting di media sosial, mencampurkan fakta dan kebohongan, tanpa adanya kebijakan moderasi yang jelas dan kuat untuk mengurangi penyebaran informasi yang salah di platform tersebut.

Tingkat penetrasi internet di Indonesia mencapai 77,0 persen dari total populasi pada awal tahun 2023, yang didominasi oleh laki-lai sekitar 50,3 persen dan perempuan 49,7 persen. Berdasarkan data dari Melwater.com, 32 persen orang Indonesia yang menggunakan media sosial berusia antara 18 hingga 24 tahun, dan 30,6 persen berusia antara 25 hingga 34 tahun. Sebagian besar pengguna menggunakan media sosial untuk mencari informasi (83 persen) dan menemukan ide atau inspirasi baru (73,2 persen). Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Universitas Gajah mada dan Deakin University menunjukkan bahwa Gen Z menggunakan sumber-sumber yang otoritatif sebagai informasi terpercaya, seperti dari lembaga kesehatan atau lembaga pemerintah lainnya. Namun, di sisi lain, mereka sulit membedakan mana yang fakta dan mana yang hoaks.

Dalam konteks demokrasi, misinformasi dapat membuat masyarakat kebingungan dalam menentukan pemimpin yang tepat, terjerumus ke dalam polarisasi politik, dan menimbulkan kebencian kepada kelompok lain yang berbeda pilihan politik. Namun, sebagai kelompok yang rentan, anak muda memiliki potensi untuk melawan misinformasi. Dengan kemampuan mereka sebagai generasi digital native dan menghabiskan banyak waktu di internet, anak muda juga memiliki posisi yang lebih baik untuk merespons dalam perjuangan melawan disinformasi dan masih banyak yang harus dilakukan untuk memberdayakan para aktivis muda, meningkatkan keterampilan pengguna muda, dan melibatkan anak muda secara bermakna di berbagai sektor.

Terkait dengan situasi tersebut, Indonesia akan menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) serentak, termasuk Pemilihan Presiden dan Anggota Legislatif, yang diikuti oleh lebih dari 500 pemilihan kepala daerah pada tahun 2024. Mereka akan memperebutkan 187 juta pemilih yang 60 persen diantaranya adalah generasi muda. Tahapan kampanye kandidat yang akan dimulai pada akhir November 2023, selalu menjadi fase kritis dalam setiap pemilu. Namun, dengan diperpendeknya durasi kampanye politik tahun ini dari 4 bulan menjadi hanya 75 hari, akan membuat situasi berpotensi menjadi lebih hangat dan menakutkan dari sebelumnya.

Kegiatan ini dimulai dari registrasi peserta pada pukul 13.30-14.00 WIB, dilanjut dengan pembukaan dan sambutan dari US Embassy dan AJI Indonesia pada pukul 14.00-14.20 WIB. Pada pukul 14.20-15.05 WIB, kegiatan talkshow dimulai dari Pengertian, Dampak, dan Identifikasi Mis-Disinformasi; Bahaya Hoaks dan Urgensi Literasi Digital (Pemeriksaan Fakta); Pengaruh Media saat Pemilu dan Isu Krusial Bagi Jurnalis (Perludem). Pada pukul 16.00 WIB ketika semua talkshow dan sesi tanya jawab selesai, kegiatan pun diakhiri dengan penutupan dan foto bersama. (JAR)

 

Teks : Jasmine Al Ramadhani

Press Release

 

Komentar

Postingan Populer