Menyuarakan Pemilu Curang, Demo Berakhir Ricuh



(Sumber : Liputan 6)

    Demo penolakan terhadap kecurangan pemilu dan penuntutan pemakzulan Presiden Joko Wisoso (Jokowi) akan digelar dari selasa 19 Maret 2024 hingga rabu 20 Maret 2024 di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

    Dilansir dari laman kompas.com, Ifandi Ismail selaku Ketua Presidium Koalisasi Nasional Penyelamat Demokrasi mengklain mendapat banyak laporan-laporan terkait kecurangan dalam proses Pemilu. Adapun, laporan itu tidak hanya terjadi setelah hari penyelenggaraan Pemilu, 14 Februari 2024. Tetapi, jauh dari sebelum hari-H. Afandi juga meyakini, Jokowi ikut andil dalam kecurangan Pemilu kali ini. Afandi menganggap adanya dinasti politik pada Pemilu, Sebagai contoh, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden nomor urut dua.

    Dikutip dari laman kompas.com Afandi mengatakan “Putusan meloloskan Gibran (menjadi cawapres) adalah pelanggaran etis berat. Mestinya, Jokowi bertindak, tapi karena tadi jadi seolah tidak ada apa-apa. Berarti Jokowi ada rencana melanggengkan dinasti politiknya.”

    Pada Selasa (19/3/2024) malam, massa yang berunjuk rasa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, mulai ricuh. Massa yang menolak hasil Pemilu bersikukuh bertahan hingga malam, meski sudah diminta aparat keamanan untuk memundurkan diri. Sekitar pukul 19.15 WIB, massa mulai melemparkan botol ke arah halaman depan gedung DPR melalui atas pagar. Beberapa orang lainnya juga melempar balok kayu yang sebelumnya untuk menyangga ogoh-ogoh. Sejumlah orang juga mulai mengikat tali tambang di pagar dan menariknya paksa secara berulang kali. Massa yang berunjuk rasa juga membakar spanduk di depan barikade beton yang menghalau akses pagar secara langsung.

    Polres Metro Jakarta Pusat menerjunkan ada 3.355 personel gabungan untuk mengawal aksi di depan kantor DPR dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Para personel berjaga secara tersebar di beberapa titik. Kombes Susatyo Purnomo Candro Kapolres Metro Jakarta Pusat, mengimbau agar massa menyampaikan aspirasi dengan kondusif. Pada pukul 19.35 WIB, Orator memerintahkan massa untuk tidak terprovokasi. Ia juga mengarahkan agar massa hanya melakukan hal-hal sesuai perintah.

    Terpantau anggota kepolisian memukul mundur massa demo pada pukul 20.35 WIB. hal itu terjadi setelah Kombes Susatyo Purnomo Condro gagal bernegosiasi dengan massa pengunjuk rasa dari atas mobil komando. Brigjen Pol Sayudi Ario Seto, selaku Wakapolda Metro Jaya kemudian turun tangan membubarkan massa yang nekat bertahan di area sekitar DPR RI. Upaya ini membuahkan hasil. Massa berhasil dipukul mundur sampai arah Flyover Senayan. (JAR)

Sumber : 

  1. Sumber (artikel) Kompas. (2024) "Demo di DPR Ricuh Massa Lempar Botol dan Tarik Paksa Pagar". Diakses pada 20 Maret 2024 dari https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/19/19555771/demo-di-dpr-ricuh-massa-lempar-botol-dan-tarik-paksa-pagar 
  2. Sumber (artikel) Liputan 6. (2024) "Aksi Demo di Depan DPR Sempat Ricuh, Massa Kini Sudah Bubarkan Diri". Diakses pada 20 Maret 2024 dari https://www.liputan6.com/news/read/5554423/aksi-demo-di-depan-dpr-sempat-ricuh-massa-kini-sudah-bubarkan-diri


Teks : Jasmine Al Ramadhani

Riset dan Data

Komentar

Postingan Populer